Senin, 06 Juni 2011

BASIC



B A S I C


v   BASIC (Beginner’s All-purpose Symbolic Instruction Code)

§  Diciptakan Prof . John G. Kemeny dan Thomas Kurtz di Darthmouth College, New Hampshire USA, program dijalankan pertama kali 1 Mei 1964.

§  BASIC  merupakan   bahasa   tingkat tinggi  (high level language) yang bersifat intrepreter yaitu memungkinkan untuk mengoperasikan komputer secara interaktif, program dapat ditulis, dijalankan, dirubah, dan dijalankan lagi tanpa harus melalui tahap kompilasi, seperti bahasa tingkat tinggi lainnya yang berbentuk compiler.

§  Jenis-Jenis bahasa BASIC di antaranya :
-      BASICA
-      GW-BASICA
-      MBASIC
-      Turbo BASIC
-      Quick BASIC
-      QBASIC
-      POWER BASIC
-      Dll


§  Modus operasi pada BASIC :
1.   Modus langsung / Direct Mode / Immediate Mode / Command Mode modus ini cara kerjanya mirip dengan kalkulator dimana hasil langsung ditampilkan. 

Contoh  : Print   5+10         atau    ? 5+10
                        15                                  15
                        Ok                                 Ok

2.   Modus tidak langsung / Indirect Mode / Program Mode
modus  ini pada setiap awal program harus diberi nomor baris dan untuk menjalankan program digunakan command RUN
Contoh :      10     LET =5

25         LET B=7

35         PRINT A+B
36         END
RUN
12

Ok

         
§  Konsep dasar BASIC  terdiri dari kumpulan statement. Tiap-tiap  statement ditulis dengan diawali oleh suatu nomor baris atau nomor statement. Bila tidak diberi nomor baris maka akan langsung dikerjakan (secara direct mode).

§  Program BASIC mempunyai struktur sebagai berikut :
Nomor baris      <statement>

Contoh :  10 PRINT “          HALO SAYA BASIC      
                   20 PRINT “            SELAMAT KENAL      
                   30 PRINT “                   SILAHKAN MENCOBA  

                   no                        statement
                   baris

§  Variabel  :  adalah nama atau simbol yang digunakan untuk mewakili suatu nilai. Nilai dari variabel dapat berubah-ubah di dalam proses program.
Contoh : 10  C=10
20    F=1.8 * C + 32
30    PRINT F
RUN
50
Ok
          C dan F pada contoh diatas adalah yang disebu dengan variabel. Variabel C mewakili nilai 10 dan F mewakili hasil perhitungan pada baris 30.

§  Elemen-elemen statement
Statemen dibentuk dari elemen-elemen lain yang diawali dengan suatu verb. Elemen-elemen yang dapat membentuk suatu elemen adalah konstanta, variabel, operator, ungkapan dan fungsi.



1.   Konstanta
Nilai yang sudah pasti di dalam program dan  nilainya tidak berubah selama proses program. Di dalam BASIC dikenal 2 macam konstanta yaitu :
-      Konstanta Numerik
F Nilai numerik yang sudah pasti di dalam program, yang ditulis tidak diantara tanda petik  dua (“).
F Dapat berupa konstanta integer, fixed point constant, floating point constant, hexadecimal constant dan octal constant.
-      Konstanta Non numerik
F Disebut konstanta string atau literal string yaitu nilai yang disajikan dalam tanda petik dua (“)
F Panjang maksimum konstanta string 254 karakter.

2.   Variabel
Syarat penulisan nama variabel  :
1. Boleh gabungan antara huruf, angka dan titik, tetapi karakter pertama harus berupa huruf.
Contoh :  A,A2,NILAI,P3K,MODAL,ALI
2. Panjang nama variabel maksimum 40 karakter
Contoh :  NOMERMAHASISWA
3. Tidak boleh ada “blank” atau dipisahkan dengan kosong/spasi diantara karakter-karakter.
4. Tidak boleh ada “special karakter”, kecuali yang mempunyai maksud tertentu untuk variabel, yang harus diletakkan paling belakang dari nama variabel. Karakter khusus yang diijinkan : $,%,! Dan #
Contoh : NAMA$,NOURUT!,X#,JUMLAH%.
-    Spesial karakter $, menunjukkan variabel adalah variabel string, berisi nilai huruf.
-    Spesial karakter #! menunjukkan variabel adalah variabel numerik ketepatan tunggal, berisi nilai angka ketepatan 7 digit.
-    Spesial karakter #, menunjukkan variabel adalah variabel numerik ketepatan ganda, berisi nilai angka ketepatan lebih.
-    Spesial karakter %, menunjukkan variabel adalah variabel numerik integer, berisi nilai angka bulat.
-    Nama variabel yang tidak mengandung spesial karakter adalah nama variabel numerik single precision (sama dengan nama variabel yang mengandung spesial karakter).
5. Nama variabel tidak boleh sama dengan BASIC reserved word.

§  Jenis-jenis  Variabel :
-     Variabel Numerik ketepatan tunggal (single precision), dapat mewakili nilai berkisar dari 2.938736 x 10-39 sampai dengan 1.701412 x 1038 dengan ketepatan 7 digit. Biasanya dibelakang variabel ini diberi tanda !.
Contoh :      10  A=22/7
                     20  B!=20/3
30  PRINT A
40  PRINT B!
RUN
3.142857
6.666667
-      Variabel numerik ketepatan ganda (double precision), dapat mewakili nilai berkisar antara 2.938745877055719 x 10-39 sampai dengan 1.701411834604692 x 1038 dengan ketepatan samapai dengan 16 digit. Biasanya variabel ini ditunjukkan dengan tanda # diakhir namanya.
Contoh :   10  A#=22/7
20  B#=22/7#
30  PRINT A#
40  PRINT B#
RUN
3.142857074737549
3.142857142857143
Ok

-     Variabel numerik bulat/integer, mengandung nilai bulat berkisar dari nilai –32768. Bila nilai yang diberikan oleh variabel ini berupa nilai pecahan, maka akan dibulatkan ke bawah bila nilai pecahannya kurang dari setengah dan dibulatkan keatas jika nilainya lebih besar atau sama dengan setengah.
Contoh :   10 A%=22/7
                     20 B%=20/3
                     30 PRINT A%
                     40 PRINT B%
                     RUN
                     3
                     7
                     Ok
-     Variabel string, yaitu variabel yang dapat menyimpan nilai string. Variabel string ditunjukkan oleh namanya yang diakhiri dengan karakter khusus $.
Contoh :   10  NAMA$=”Ira Windarti”
20  PRINT NAMA$
RUN
Ira Windarti
Ok
3.   Operator
1.   Aritmetic operator  :  (), ^ atau    , * , / , | , MOD, + , -
2.   Relational operator : <, >, <= , >= , = , <>
3.   Logical operator : NOT, AND, OR , XOR, EQV, IMP

4.        Ungkapan (Expression)
1.   Ungkapan Numerik
Disebut juga dengan ungkapan matematis (angka-angka), adalah ungkapan yang semua operan-operannya (variabel, konstanta, atau hasil fungsi) brertipe numerik.
Contoh :  Z = 1/(X^2+y^3)
-     yang disebut dengan ungkapan numerik adalah : 1/(X^2+y^3)
-     dan hasil dari ungkapan numerik adalah nilai numerik
contoh :                   10  A=3  :  B=4
20    PRINT SQR (A^2+B^2)
RUN
5
Ok
-     Ungkapan pada no. baris 10 hanya terdiri dari konstanta numerik saja.
-     Ungkapan pada no. baris 20 terdiri dari operand var, numerik A, var, numerik B, konst. Numerik 2 dan fungsi matematis SQR.
-     Karena semua operand-nya bertipe numerik, maka hasil ungkapan numerik ini adalah nilai numerik (5).
                                     
2.   Ungkapan String
Disebut dengan ungkapan alphanumerik, adalah ungkapan yang semua operannya ( var.,konst, atau hasil fungsi) bertipe string.
Contoh  :        10  A$=”BAHASA”
20    PRINT “LATIHAN”+A$+”BASIC”
RUN
                                                          LATIHAN BAHASA BASIC
                                                          Ok
-     Hasil dari ungkapan string diatas adalah nilai string
-     Pada no. baris 10, ungkapan string hanya berupa konstanta string saja dan pada no baris 20, ungkapan string mempunyai operand var, string A$, konstanta string “LATIHAN” dan “BASIC”
-     Operator yang dapat digunakan pada ungkapan string ini hanya berupa operator + saja.
-      
3.   Ungkapan Hubungan
Adalah ungkapan yang menggunakan operator hubungan untuk membandingkan dua buah nilai operand. Ungkapan ini banyak ditemui pada statement IF untuk menyeleksi  kondisi dua buah operand guna mengetahi bagaimana hubungannya.
Contoh  :       10  A=25
20   IF A>5 THEN PRINT “A LEBIH
BESAR DARI 5”
                                                          RUN
                                                          A LEBIH BESAR DARI 5
Ok

-     pada no.baris 20 ungkapan a>5 adalah ungkapan hubungan

4.   Ungkapan Logika
Ungkapan yang dibentuk dengan menggunakan operator logika. Operand dari ungkapan ini semuanya harus berbentuk nilai-nilai logika.
Contoh :
150 IF NILAI.TUGAS$<”D”AND NILAI.UJIAN>55 THEN 180
-     Ungkapan ini akan menghasilkan nilai benar atau salah, tergantung dari kondisi yang diseleksinya, apakah benar NILAI.TUGAS<”D” dan NILAI.UJIAN>55
-     Jika keduanya benar, maka hasil dari ungkapan ini adalah benar.
-     Hasil dari operator logika AND akan bernilai salah bila salah satu ada yang salah.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar