Referensi :
- Seri Diktat Kuliah : Pengantar Algoritma Dan Pemrograman Teknik Diagram AluDan Bahasa BASIC Dasar, Penerbit GUNADARMA, Jakarta, 1991.
- Yay Singleman, Business Programming Logic 2nd –ed, Prentice Hall Engelwood Cliffs, New Jersey,1982.
- Gottfried, Programming in BASIC , Mc Graw Hill, New York, 1981
- Insap Santosa, Pemrograman Terapan Menggunakan QUICK BASIC, Andi Offset, Yogyakarta,1997.
- Jogiyanto, H.M.,Teori dan Aplikasi Program Komputer Bahasa BASIC, edisi 5, Andi Offset, Yogyakarta.
- Rijanto Tosin, Quik BASIC, Dinastindo.
|
v FOR NEXT
Statemen FOR NEXT digunakan bila kita hendak melakukan looping secara otomatis dari sebuah bilangan tertentu sampai bilangan tertentu.
Bentuk Umum :
FOR pencacah = awal TO akhir [ STEP langkah ]
[ statement1 ]
[ statement2 ]
NEXT [ pencacah ]
dengan parameter-parameternya :
pencacah : nama sembarang perubah numeris yang berfungsi
mengendalikan banyaknya proses berulang.
Awal : nilai awal atau batas bawah pencacah
Akhir : nilai kahir atau batas atas pencacah
Langkah : pertambahan nilai pencacah
statement1,
Statement2,. . : statement-statement yang akan diproses ulang.
Dari bentuk umum diatas :
§ Jika kata STEP dan parameter langkah tidak ditulis, maka nilai parameter langkah dianggap bernilai sama dengan 1.
§ Pemakaian FOR . . . NEXT berlaku ketentuan sebagai berikut :
- Jika nilai awal < akhir, nilai langkah harus lebih besar dari 0
- Jika nilai awal > akhir, nilai langkah harus lebih kecil dari 0
Contoh :
1. CLS
FOR i% = 1 TO 10
PRINT i%;
NEXT i
END
Output : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
→ dikerjakan 10 kali
2. CLS
FOR i% = 1 TO 10 STEP 2
PRINT i%;
NEXT i
END
Output : 1 3 5 7 9
→ dikerjakan 5 kali
3. CLS
FOR i = -1 TO -5 STEP -0.5
PRINT I ;
NEXT i
END
Output : -1-1.5-2-2.5-3-3.5-4-4.5-5
→ dikerjakan 9 kali
Bagan alir statement FOR . . . NEXT
v Kalang Tersarang
Di dalam sebuah statement FOR . . . NEXT juga dimungkinkan adanya statement FOR . . . NEXT yang lain. Keadaan yang demikian ini disebut dengan kalang tersarang (nested loop).
Dalam kalang tersarang ada 2 ketentuan :
1. Harus menggunakan perubah kendali yang berlainan
2. Antara kalang yang satu dengan kalang yang lain tidak boleh saling berpotongan
Contoh kalang tersarang yang tidak saling berpotongan
FOR i = 1 TO 10 FOR i = 1 TO 10
FOR j = 1 TO 10 FOR j = 1 TO 10
PRINT i, j, I * j PRINT i, j, I * j
NEXT i NEXT j
NEXT j NEXT i
a b
kalang tersarang :
a. Berpotongan
b. Tidak berpotongan.
Ket :
§ Pencacah i disebut kalang luar
§ Pencacah j disebut kalang dalam
§ Dalam kalang tersarang banyaknya kata FOR harus sesuai dengan banyaknya kata NEXT dengan perubah kendali yang sama.
§ Jika anda menuliskan program seperti dibawah ini :
FOR i = 1 TO 10
FOR j = 1 TO 10
PRINT i, j, i * j
NEXT j, i
Anda harus berhati-hati dengan statement j, i. Jika anda menuliskan NEXT i, j akan menyebabkan dua buah operasi kalang tersebut saling berpotongan.
v ON n GOTO
Statemen ON n GOTO digunakan untuk pemilihan proses. Proses akan pergi ke suatu nomor baris tertentu sesuai dengan nilai n.
Bentuk Umum :
ON n GOTO nomor baris [.,nomor baris]…
Contoh :
CLS
PRINT “Ketik 1, 2, 3, 4 atau 5
INPUT n
ON n GOTO 60, 40, 80, 100, 110
40 PRINT “ANDA MASUK GROUP BASIC”
GOTO 110
60 PRINT “ANDA MASUK GROUP COBOL”
GOTO 110
80 PRINT “ANDA MASUK GROUP PASCAL”
GOTO 110
100 PRINT “ANDA MASUK GROUP FORTRAN”
110 END
v ON N GOSUB
Statement ini sifatnya adalah gabungan antara statement ON n GOTO dan GOSUB-RETURN itu sendiri.
Dimana :
§ ON n GOTO, proses menuju ke nomor baris yang tergantung dari nilai N nya, untuk kemudian proses berlanjut seperti biasa.
§ ON n GOSUB-RETURN, proses ini juga akan menuju ke nomor baris yang tergantung dari nilai N nya, tetapi proses akan kembali lagi ke program yang memanggilnya di bawah statement ON n GOSUB bersangkutan bila ditemui statement RETURN.
Contoh :
FOR I = 1 to 2
ON I GOSUB 50, 60
NEXT I
PRINT “END”
END
50 PRINT “I = ” ; I ; “ Ke nomor baris 50”
RETURN
60 PRINT “I = ” ; I ; “ Ke nomor baris 60”
RETURN
END
LATIHAN
1. CLS
JumlahData% = 0
INPUT “Banyaknya data : “ ; n%
FOR i% = 1 to n%
PRINT “Isikan data ke “ ; i% “ : ;
INPUT dataKe%
JumlahData% = jumlahData% + datake%
NEXT i%
PRINT “Jumlah semua data : “ ; jumlahData%
PRINT “Selesai…!”
END
Output :
Banyaknya data : ? 2
Isikan data ke 1 : ? 3
Isikan data ke 2 : ? 2
Jumlah semua data : ? 5
Selesai
2. PRINT “ <<< MENU >>>”
PRINT
PRINT “ 1. Menghitung Luas 4 Persegi Panjang”
PRINT “ 2. Menghitung Luas Segitiga
PRINT
50 INPUT “ Pilih Nomer (1-2) “ ; Pilih
ON Pilih GOTO 100, 200
PRINT
GOTO 50
100 INPUT “Panjang 4 Persegi Panjang “ ; Panjang
INPUT “Lebar 4 Persegi Panjang “ ; Lebar
Luas = Panjang * Lebar
PRINT
PRINT “Luas 4 Persegi Panjang = “ ; Luas
END
200 INPUT “Tinggi Segi-3 “ ; Tinggi
INPUT “Panjang Sisi Tegak Lurus Tinggi “ ; Panjang
LuasSegi3 = Panjang * . 5 * Tinggi
PRINT “Luas Segitiga = “ ; LuasSegi3
END
Output :
<<< MENU >>>
1. Menghitung Luas 4 Persegi Panjang
2. Menghitung Luas Segitiga
Pilih Nomer (1-2)? 1
Panjang 4 Persegi Panjang ? 6
Lebar 4 Persegi Panjang ? 2
Luas = 12
TUGAS !!!
1. Buatlah program untuk menampilkan deret sbb:
2 + 4 + 6 + 8 + 10 = 30
2 + 4 + 6 + 8 = 20
2 + 4 + 6 = 12
2 + 4 = 6
2 = 2
2. Apakah output program di bawah ini !!
‘ --------------------------------------------------------------------
‘ CONTOH PEMAKAIAN GOSUB
‘ ---------------------------------------------------------------------
‘ ** PROGRAM UTAMA
LET GJKOTOR = 1000000
PRINT “ GAJI KOTOR = “ ; GJKOTOR
GOSUB PAJAK
GJBERSIH = GJKOTOR – PJGAJI
PRINT “GAJI SETELAH KENA PAJAK = “ ; GJBERSIH
END
‘ ** SUBRUTIN
PAJAK :
PJGAJI = ( 10 / 100 ) * GJKOTOR
PRINT “ PAJAK GAJI : “ ; PJGAJI
RETURN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar